Skip to main content

GEORGAFI : Mitigasi Bencana ( Hidrologi dan Meteorologi)


A.     Pengertian Bencana Hidro-Meteorologi
Hidrometeorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur meteorologi dengan siklus hidrologi. Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang berhubungan dengan iklim.. Berikut adalah tabel bencana hidrometeorologi yang terjadi di Indonesia selama tahun 2002 sampai tahun 2015


A.     Bencana Banjir
Ø Pengertian :
Banjir adalah suatu peristiwa atau keadaan ketika terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Biasanya banjir terjadi karena adanya peningkatan volume air di suatu badan air seperti sungai dan danau yang melebihi daya tampung sungai/danau tersebut.  Bagi masyarakat, banjir merupakan suatu hal yang negatif. Hal ini dikarenakan banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan atau biasa disebut  bencana alam. Banjir dapat menyebabkan kerusakan parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang berada di bantaran sungai atau daerah-daerah yang terkena banjir periodik.

Ø Penyebab terjadi nya Banjir:
1.    Penebangan hutan secara liar
Pohon merupakan salah satu makhluk hidup  yang membutuhkan air untuk melakukan fotosintesis. Di hutan  terdapat berbagai jenis pohon yang dapat menyerap air dengan ideal, sehingga tidak terjadi banjir. Akhir-akhir ini banyak penebangan hutan secara liar yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Apabila pohon yang ada dihutan ditebangi secara terus-menerus, otomatis hutan menjadi gundul. Air hujan tidak dapat lagi diserap oleh pepohonan karena pepohonan yang ada di hutan menjadi gundul. ada. Akibatnya  jumlah air yang diserap juga semakin menurun, inilah yang dapat menyebabkan  banjir karena, akar pohon memiliki fungsi untuk menyerap air. Oleh sebab itu, jika banyak pohon yang hilang maka akan dengan mudah terjadi bencana banjir.
2.    Curah hujan yang tinggi
Banjir juga dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi di suatu daerah. Setiap daerah memiliki kemampuan untuk menyerap air yang ada. Tetapi jika volume air pada daerah tersebut terus bertambah karena curah hujan yang tinggi dan terjadi dalam waktu yang lama, maka kecepatan penyerapan air kalah dengan jumlah air yang terus menerus bertambah,  inilah yang menyebabkan terjadinya banjir, Derah yang memiliki ancaman terbesar bencana banjir adalah daerah di dataran rendah.
3.    Membuang sampah sembarangan
Penyebab terjadinya banjir yang paling sering diketahui orang adalah membuang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang sembarang khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air lainnya dapat menyumbat aliran air yang ada di sungai  tersebut sehingga air yang ada di sungai itu dapat meluap dan sehingga menyebabkan banjir. Biasanya sampah yang dibuang sembarangan (khususnya ke sungai) akan membuat aliran sungai tersebut macet sehingga air sungai akan meluap dan masuk ke pemukiman.
4.    Daerah dataran yang rendah
Dengan adanya  gaya gravitasi bumi, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah Hal itulah yang menyebabkan daerah yang berada di dataran rendah akan lebih sering terkena banjir daripada daerah yang berada di dataran tinggi. Hal ini disebabkan karena apabila terjadi luapan air, otomatis daerah dataran rendah  yang menjadi tempat aliran air dari daerah dataran tinggi.
5.    Bendungan yang jebol
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air yang ada di sungai. Banyak juga bendungan yang digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah pembangkit listrik tenaga air. Apabila bendungan yang dijadikan sebagai tempat penampungan air ini jebol atau rusak, maka akan menyebabkan terjadinya banjir pada daratan di sekitarnya. Ada beberapa penyebab utama jebolnya bendungan, diantaranya adalah volume air yang ada melebihi kapasitas bendungan, struktur bendungan yang kurang padu, serta aktivitas manusia yang merugikan. Bendungan yang jebol dan membuat banjir ini sangat merugikan masyarakat yang ada di sekitarnya karena menimbulkan kerugian yang cukup besar karena volume airnya yang besar.

6.    Sistem tata kelola kota yang tidak bagus
Bagi masyarakat umum, masalah tata kelola kota adalah tentang keindahan dan kerapian kota. Namun, tata kelola kota yang sebenarnya lebih rumit daripada itu. Selain  mencangkup keindahan daan kerapian kota, tata kelola kota juga mengharuskan pemerintah untuk mengatasi dan mencegah segala bencana alam yang mungkin terjadi pada masa mendatang. Banjir yang disebabkan karena tata kelola kota yang kurang baik ini  biasanya karena pemerintah hanya mengupayakan keindahan serta kerapian kota seperti pembuatan trotoar di sepanjang jalan tanpa adanya gorong-gorong yang berfungsi untuk mengalirkan air. Hal ini dapat mengakibatkan air sulit diserap tanah serta alirannya lambat.  Sementara air yang datang ke wilayah tersebut jumlahnya akan lebih banyak dari yang biasanya dialirkan sehingga banjir dapat dengan cepat terjadi
7.    Tsunami
Tsunami merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar yang terjadi karena adanya gangguan impulsif pada laut. Gangguan impulsif ini dapat disebabkan karena perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba, baik itu dalam arah vertikal ataupun horizontal. Peristiwa Tsunami yang paling melekat dalam ingatan masyarakat Indonesia  adalah peristiwa Tsunami Aceh 2004 dan tsunami Bantul, Yogyakarta 2006. Pada saat terjadi tsunami tersebut, juga terjadi banjir karena sebelum air bah kembali ke laut, air tersebut tergenang di daratan terlebih dahulu. 
Ø Mekanisme terjadinya Banjir
1.   Curah hujan yang tinggi
2.   Infiltrasi tidak optimal (karena adanya kerusakan lahan dibagian hulu)
3.   Run off berlebihan masuk ke sungai
4.   Lembah sungai tidak mampu menampung volume air (karena pendangkalan dan penyempitan lembah  sungai)
5.   Air meluap
6.   Banjir
Ø Jenis – Jenis Banjir :
1.    Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang paling sering terjadi di Indonesia. Banjir air ini terjadi karena  meluapnya air di danau, sungai, selokan, atau aliran air yang lainnya sehingga menyebabkan air tersebut naik dan menggenangi daratan. Biasanya banjir air disebabkan karena hujan yang terjadi secara terus-menerus sehingga mengakibatkan aliran air tersebut  (sungai, danai, dan selokan) tidak dapat menampung air yang berlebih.
2.    Banjir Cileuncang
Cileuncang merupakan istilah dalam Bahasa Sunda yang digunakan untuk menggambarkan terjadinya genangan air di suatu tempat akibat terhambatnya pembuangan atau saluran air di daerah tersebut. Banjir  cileunang ini merupakan suatu banjir yang mirip dengan banjir air akan tetapi banjir tersebut dikarenakan hujan yang sangatlah deras dan mempunyai debit air yang banyak. Banjir Cileuncang ini terjadi sangat cepat, hal ini karena hujan yang terjadi sangatlah deras sehingga terjadi dalam waktu cepat
3.    Banjir rob (Laut Pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan karena pasang air laut atau naiknya permukaan air laut. Banjir Rob sering juga disebut banjir laut pasang karena diakibatkan oleh air laut pasang yang menggenangi daratan. Biasanya banjir rob terjadi di daerah dataran rendah di sekitar laut. Jika di Indonesia, banjir Rob sudah menjadi masalah serius yang cukup lama menerpa kotamuara baru di Jakarta dan kota Semarang. Pasang air laut pada umumnya akan menahan air sungai yang menumpuk, hingga dapat menjebol sebuah tanggul dan menggenangi daratan.
4.    Banjir Bandang
Banjir bandang atau yang juga sering disebut dengan air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi dan biasanya mengangkut air dan lumpur. Banjir bandang tersebut sangatlah berbahaya dibandingkan dengan banjir air biasa, hal ini dikarenakan masyarakat  akan kesulitan untuk menyelamatkan diri saat terjadi banjir bandang. Banjir bandang dapat menghanyutkan benda-benda dan memiliki daya rusak yang tinggi. Banjir bandang pada umumnya terjadi di area pegunungan, tanah pegunungan tersebut seolah longsor karena adanya air hujan yang ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir tersebut dapat menghanyutkan pohon yang berukuran besar sehingga dapat merusak pemukiman warga yang terkena banjir bandang tersebut.  Penyebab lain terjadinya banjir bandang adalah karena pecahnya bendungan atau tanggul yang besar
5.    Banjir Lahar
Banjir lahar adalah tergenangnya sekumpulan lahar yang dimuntahkan oleh gunung berapi pada daratan di sekitarnya. Lahar sampai ke permukaan bumi karena adanya dorongan batuan atau air hujan. Lahar yang datang ini dapat bersuhu dingin ataupun panas. Banjir lahar merupakan banjir yang sangat jarang terjadi karena banjir lahar ini hanya terjadi di daerah yang mengalami letusan gunung berapi dan pada saat itu juga terjadi hujan yang cukup deras dalam waktu yang relatif lama.
6.    Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun lumpur tersebut keluar dari dalam bumi. Banjir lumpur ini biasanya berwarna coklat atau abu-abu, dan dapat ditemui di dasar sumber air atau genangan air. Banjir lumpur ini biasanya terjadi melalui penumpukan endapan tanah di tanah pertanian sedimen yang kemudian terangkut dan menumpuk di dasar sungai. Ketika terjadi hujan deras, maka kemungkinan derah yang berlumpur tersebut akan mengeluarkan lumpur dan membuat daerah daratan di sekitarnya tergenang.. Lumpur tersebut terkadang memiliki kandungan bahan serta gas kimia berbahaya bagi manusia. 
Ø Dampak Banjir

·      Merusak Sarana dan prasarana
Banjir dapat merusak berbagai sarana dan prasara seperti rumah, mobil, gedung, yang sangat merugikan  masyarakat terutama jika banjir tersebut terjadi dengan skala yang besar.
·      Melumpuhkan jalur transportasi dan komunikasi
Banjir dapat melumpuhkan transportasi karena jalur yang dipakai akan tergenang oleh air, dan banjir dapat melumpuhkan komunikasi karena saat ini kita sangat bergantung pada internet dan listrik, sedangkan jika terjadi banjir, sarana dan prasarana yang mendukung komunikasi akan rusak.
·      Langkanya persedian air bersih
Dengan adanya banjir, para masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Hal ini disebabkan karena air bersih yang ada di lingkungan masyarakat tersebut sudah terkontaminasi dengan berbagai macam barang barang yang dibawa oleh aliran air banjir tersebut.
·      Merusak harta benda bahkan memakan korban jiwa.  
Selain menyebabkan kerugian harta benda, karena terbawa oleh aliran air banjir, banjir juga dapat menimbulkan korban jiwa terutama apabila banjir tersebut berskala besar. Meskipun banjir yang teradi skalanya kecil, bila berlangsung dalam waktu yang lama dapat juga menimbulkan korban jiwa karena wabah penyakit yang semakin meluas sehingga dapat mengancam nyawa seseorang.
·      Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
Dengan adanya genangan banjir, banyak tumbuhan yang mati. Hal ini terjadi karena banyak tanaman yang hanyut terbawa oleh air. Banjir juga sangat merugikan para petani saat tanaman tersebut sudah mendekati waktu panen dan menimbulkan kerugian yang sangat besar.
·      Banjir dapat menyebabkan erosi dan memicu timbulnya bencana lain
Banjir dapat menyebabkan timbulnya bencana lain seperti adanya wabah penyakit yang meeluas di suatu masyarakat yang terkena bencana banjir. Hal ini biasanya terjadi karena pada saat bencana banjir melanda, banyak virus, dan bakteri di dalam air selokan, sampah makanan, kotoran hewan dan makanan yang menyebar melalui air banjir. Oleh karena itu pada saat terjadi banjir, masyarakat akan rawan terjangkit penyakit seperti diare, ISPA, malaria, DBD dan banyak lagi.
Ø Penanggulangan Bencana Banjir
Ø  Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik.
Sungai dan selokan adalah tempat aliran air sehingga sebisa mungkinselokan dan sungai tersebut jangan sampai tercemar atau tersumbat dengan sampah maupun menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat. Bila sungai dan selokan bersih dari sampah, maka aliran air yang akan akan lancer sehingga tidak mungkin air tersebut meluap.
Ø  Melakukan reboisasi
Masyarakat seharusnya lebih sadar akan pentingnya menanam tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat. Dengan adanya tanaman tersebut, maka air hujan yang turun akan diserap oleh akar tumbuhan itu. Bila air sudah diserap oleh tanaman maka air tersebut tidak mengalir dengan cepat sehingga menimbulkan genangan atau yang biasa disebut banjir.
Ø  Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka
Penyediaan lahan terbuka digunakan untuk membuat lahan hijau sebagai lokasi penyerapan air. Dengan adanya lokasi penyerapan air tersebut maka tidak akan terjadi genangan air yang disebabkan karena banyaknya air yang tidak terserap oleh tanag atau tumbuhan di suatau wilayah.
Ø  Berhenti membangun perumahan di tepi sungai
Dengan adanya perumahan atau rumah rumah penduduk di sekitar sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir. Selain karena penyempitan badan sungai, pembangunan perumahan di sekitar sungai juga pasti akan menimbulkan sampah atau limbah yang nantinya akan dibuang ke sungai. Apabila limbah yang ada semakin banyak, maka banjir pasti akan melanda wilayah tersebut.
Ø  Hindari penebangan pohon secara ilegal dan penebangan pohon yang terletak di tepi sungai
Pohon dapat berfungsi sebagai penyerap air yang baik, dengan adanya tumbuhan maka air yang ada pasti tidak akan menggenang di suatu wilayah sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

A.     Bencana Banjir Bandang
Ø Pengertian Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi dan biasanya mengangkut air dan lumpur. Banjir bandang pada umumnya terjadi di area pegunungan, tanah pegunungan tersebut seolah longsor karena adanya air hujan yang ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Banjir bandang ini terjadi karena air yang berada di wilayah tersebut sudah berada di titik jenuh, sehingga banjir ini terjadi sangat cepat hingga tidak dapat lagi diserap oleh lapisan tanah. Banjir bandang ini tergolong ke dalam banjir yang besar dan banyak menimbulkan kerugian. Hal ini karena banjir bandang yang datang dapat menyeret apa saja apabila arusnya kuat. Selain itu semua benda yang dilewati oleh banjir tersebut akan dikelilingi air.
Ø Karakteristik Banjir Bandang
Jenis- jenis banjir yang berbeda- beda mempunyai karakteristik yang berbeda- beda pula antara jenis satu dengan jenis yang lainnya. Masing- masing dari banjir mempunyai ciri khasnya masing- masing, termasuk juga dengan banjir bandang ini. Banjir bandang setidaknya mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut:
·      Datang dengan tiba-tiba
Salah satu ciri yang khas yang dimiliki oleh banjir bandang adalah terjadi dengan cara yang tiba- tiba. Banjir bandang ini terjadi karena air yang berada di suatu wilayah sudah mengalami kejenuhan, sehingga datangnya banjir ini dengan tiba- tiba, dan biasanya datangnya air yang tiba- tiba ini langsung bersifat besar, dan tidak perlahan- lahan seperti banjir yang terjadi karena luapan air sungai atau semacamnya.
·      Disebabkan oleh hujan lebat yang turun tidak kunjung berhenti
Dengan adanya hujan lebat yang bersifat terus- menerus atau tidak kunjung berhenti dapat menyebabkan terjadinya banjir  bandang. Maka dari itu banjir bandang ini terjadi setelah hujan lebat turun dalam durasi waktu yang lama pula. Biasanya banjir bandang ini akan terjadi maksimal selama enam jam.
·      Durasi terjadinya banjir relatif singkat
Banjir bandang ini bukanlah tipe banjir yang datang dan berlama- lama menggenangi daerah yang dilewatinya. Banjir bandang merupakan tipe banjir yang terjadi dalam durasi yang cukup singkat. Meskipun singkat, banjir bandang ini dapat juga menggenangi. Namun genangan air yang diakibatkan oleh banjir bandang ini relatif tidak banyak. Hanya sedikit genangan yang menempati daerah yang lebih rendah. Dan ini terjadi ketika banjir surut.
·      Tinggi genangan air di antara 3 hingga 6 meter
Meskipun telah disebutkan sebelumnya bahwa banjir bandang merupakan tipe banjir yang tidak menimbulkan genangan yang terlalu banyak, namun bukan berarti tidak ada genangan sama sekali. Banjir bandang tetap merupakan suatu genangan, hanya saja air yang akan menggenangi itu datangnya dengan tiba- tiba dan berlangsung dalam durasi yang tidak terlalu lama (biasanya maksimal 6 jam). Tinggi genangan air akibat banjir bandang ini mempunyai ukuran antara 3 hingga 6 meter.


·      Membawa beberapa material lainnya
Ciri khas yang menonjol linnya dari banjir bandang adalah banjir bandang ini memuat banyak sekali material- materian yang bisa dibawa oleh air banjir tersebut. Beberapa material yang dapat dibawa oleh air dari banjir bandang antara lain lumpur, kerikil, batu, hingga pepohonan. Arus dari banjir bandang yang kuar terkadang mampu mengangkut kayu- kayu pepohonan yang bereserakan di tanah, atau bahkan bisa mencabut pepohonan yang ukurannya lebih kecil. Oleh karena banyaknya material yang diangkut ini menyebabkan banjir bandang ini sebagai bencana yang menyebabkan banyak sekali kerugian material.
Ø Penyebab Terjadinya Banjir Bandang
Banjir bandang merupakan suatu bencana alam. Bencana alam yang terjadi ini dapat terjadi karena dipicu oleh berbagai faktor. Bagaimanapun juga bencana alam terjadinya terjadi karena berbagai hal yang berada di belakangnya. Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya banjir bandang ini antara lain:
1.      Hujan deras yang terjadi terus-menerus atau dalam durasi yang cukup lama
Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya banjir bandang adalah turunnya hujan yang terus menerus dan dalam waktu yang cukup lama. Hujan yang turun terus menerus akan menyebabkan terjadinya banjir dan juga genangan air. Hal ini karena debit air yang turun dari hujan tersebut akan semakin banyak- dan banyak. Hal ini tentu saja akan menyebabkan sungai menjadi kelebihan jumlah air dan akibatnya bisa meluap. Sungai yang meluap tersebut akan menjadikan air meluap- luap dan menggenangi area tertentu. Dan inilah yang penyebab banjir bandang terjadi.
2.      Terbentuknya bendungan yang berada di hulu
Salah satu faktor yang manyebabkan terjadinya banjir bandang yang selanjutnya adalah adanya bendungan yang berada hulu. Hulu ini merupakan bagin yang lebih tinggi nya nantinya bisa mengalirkan air ke hilir. Ketika bahian hulu ini sudah penuh terisi air, maka air tersebut akan membludak atau menumpahkan air tersebut ke area yang berada di sekelilingnya. Hal inilah salah satu yang menyebabkan terjadinya banjir bandang di suatu wilayah.
3.      Membuang sampah sembarangan
Kita semua tahu bahwa membuang sampah sembarangan akan menyebabkan terjadinya bencana alam berupa banjir. Bencana alam berupa banjir yang bisa disebabkan karena membuang sampah sembarangan di sungai salah satunya adalah bencana banjir bandang. Ketika orang membuang sampah di sungai maka sampah- sampah yang dibuang di sungai tersebut akan mengendap di dasar sungai. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pendangkalan di dasar sungai. Ketika terjadi pendangkalan ini maka jumlah muatan air yang tertampung di dalam sungai akan menjadi berkurang jumlahnya, akibatnya sungai akan mudah sekali membludak atau meluap. Karena sungai mudah sekali meluap inilah yang akan menyebabkan terjadinya banjir bandang.

4.      Mendirikan bangunan liar yang berada di sekitar sungai
Lahan kosong dapat berfungsi sebagai penyerap air hujan ketika turun. Ketika lahan- lahan kosong ini tidak digunakan dengan semestinya maka hal ini akan akan menyebabkan air yang dapat terserap ke dalam tanah tidak maksimal. Ketika air yang terserap ini tidak maksimal, maka hal ini akan menyebabkan banjir. Terlebih apabila lahan yang disalah gunakan tersebut adalah lahan yang berada di sekitar sungai. Maka hal ini akan semakin membuat banjir bandang mudah sekali terjadi di daerah yang demikian tersebut.

5.      Penggundulan pepohonan
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pepohonan mempunyai banyak sekali manfaat. Salah satu manfaat yang dimiliki oleh pepohonan adalah untuk menyerap air agar dapat tersimpan ke dalam tanah. Ketika pepohonan yang tumbuh di lingkungan menjadi sedikit, maka hal ini akan membuat penyerapan air menjadi sedikit terganggu. Akibatnya akan banyak air yang tidak diserap atau penyerapan menjadi kurang maksimal. Ketika air yang tidak bisa diserap jumlahnya terlalu banyak, maka akan meningkatkan resiko terjadinya banjir.

Ø Tanda tanda akan terjadi banjir bandang.
Banjir bandang merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Meskipun terjadinya banjir bandang ini secara tiba- tiba, namun bukan berarti datangnya banjir bandang ini tidak dapat diprediksi. Kedatangan banjir bandang ini bisa kita prediksi dengan cara kita melihat dari tanda- tandanya. Ada beberapa tanda yang menunjukkan akan terjadinya banjir bandang yang akan mengganggu lapisan atmosfer bumi. Tanda- tanda akan terjadinya banjir bandang antara lain sebagai berikut:
  • Air berubah warna jadi keruh
Salah satu tanda yang menunjukkan akan terjadinya banjir bandang adalah adanya perubahan warna air sungai dari yang semula jernih menjadi keruh secara tiba- tiba. Hal ini merupakan salah satu tanda yang dapat dengan mudah diketahui adan dilihat secara kasat mata. Apabila melihat hal yang demikian ini, maka segera menjauh dari area sungai adalah pilihan yang sangat tepat. Karena apabila hal ini tidak segera dilakukan, maka terjadi resiko yang tidak baik karena banjir bandang dapat terjadi dengan tiba- tiba tanpa sepengetahuan orang- orang yang berada di sekitarnya.
  • Terdapat banyak ranting pepohonan maupun sampah yang mengalir di sungai.
Tanda akan terjadinya banjir bandang yang selanjutnya adalah apabila kita menemui banyak sampah ataupun ranting pepohonan yang hanyut terbawa arus sungai. Padahal bila kita amati sebelumya, ranting dan sampah tersebut pada mulanya tidak ada. Hal ini merupakan salah satu tanda akan terjadinya banjir bandang.
  • Dibagian hulu sungai terlihat langit yang berwarna gelap.
Tanda atau ciri- ciri akan terjadinya banjir bandang yang selanjutnya adalah adanya ketika kita melihat ada awan hitam yang berada di arah hulu sungai. Ketika kita melihat adanya awan hitam tersebut maka mengindikasikan terjadi hujan lebat di daerah hulu sungai tersebut. Hujan yang lebat di daerah hulu sungai akan membangkitkan peluang terjadinya banjir bandang. Maka dari itulah ketika kita melihat awan hitam yang berada di hulu sungai sebaiknya kita segera menjauhi daerah sekitar aliran sungai, karena berpotensi terjadinya banjir dandang tersebut.
Ø Dampak terjadinya banjir bandang
Kerugian yang ditimbulkan dapat berupa kerugian material maupun non material. Tidak terkecuali banjir bandang. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan akibat banjir bandang antara lain:


  1. Merusak berbagai macam sarana dan prasarana umum
Salah satu dampak yang paling besar dan paling terlihat dari adanya banjir bandang adalah rusaknya berbagai macam fasilitas umum dan juga sarana dan pra sarana yang ada di sekitar masyarakat. Beberapa macam sarana dan pra sarana yang mungkin dapat rusak karena terjadinya banjir bandang ini antara lain jalan umum, jembatan, gedung, perumahan dan lain sebagainya sehingga akan mengganggu ruang publik untuk kehidupan manusia.
  1. Merusak aset pribadi
Selain merusak fasilitas umum ataupun sarna dan prasarana umum, banjir bandang ini juga merusak berbagai aset pribadi yang dimiliki oleh seseorang. Bagaimanapun juga material serta kuatnya arus yang ditimbulkan oleh banjir bandang dapat menghanyutkan berbagai macam barang yang dimiliki oleh masyarakat. Tidak hanya barang saja, namun banjir bandang ini juga dapat merusak bangunan- bangunan rumah.
  1. Merusak jaringan listrik
Dampak selanjutnya yang dihasilkan dari banjir bandang adalah terganggunya aliran listrik. Bahkan bisa saja aliran listrik menjadi putus ataupun mati total karena adanya banjir bandang ini. Aliran air yang dari banjir bandang dapat berupa arus yang kuat, sehingga akan menyebabkan rusaknya tiang- tiang listrik ataupun kabel- kabel listrik. Hal ini akan berakibat pada putusnya jaringan listrik. Belum lagi jika ada pohon tumbang ataupun bangunan yang roboh.
  1. Mengganggu aktivitas sehari-hari
Setiap bencana alam merupakan suatu peristiwa yang akan merusak atau mengganggu aktivitas sehari- hari oleh manusia. Hal ini juga brlaku pada banjir banidang. Terjadinya banjir bandang ini sudah otomatis mengganggu aktivitas sehari- hari masyarakat, atau bahkan melumpuhkan segala macam aktivitas manusia.

A.     Bencana Kekeringan
A.     Pengertian
Kekeringan adalah kekurangan air atau ketersediaan air yang jauh dibawah kebutuhan airbaik untuk kebutuhan hidup,  pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Dampak kekeringan muncul  akibat dari berkurangnya ketersediaan air, berupa perbedaan kebutuhan air yang banyak daripada  ketersediaan air.
Bencana kekeringan adalah suatu kejadian akibat factor perubahan iklim/cuaca, factor hidrologis dan factor agronomis yang mengakibatkan kerugian bagi mahluk hidup.
B.     Faktor penyebab
Penyebab dari kekeringan di Indonesia karena posisi geografis Indonesia yang berada pada belahan bumi dengan iklim muson tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadi kekeringan apabila kondisi suhu permukaan laut pasifik Equator bagian tengah hingga timur menghangat. Kekeringan bisa terjadi apabila suatu wilayah secara terus meneris mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Kemarau panjang juga dapat menjadi penyebab karena cadagan air tanah akan habis akibat penguapa (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain bagi manusia.
Seperti berikut ini ;
1.        Lapisan tanah tipis
Lapisan tanah yang tipis air lebih cepat mengalami penguapan oleh panas matahari. Misalnya, biasa terjadi di daerah pegunungan karst.
2.        Air tanah dalam
Airtanah yang berada pada lapisan yang dalam akan mempersulit memperoleh air untuk pemenuh kebutuhan di permukaan.
3.         Tekstur tanah kasar
a.    Tekstur tanah kasar tidak mampu menyimpan air dengan jangka waktu yang lama.
b.    Air yang terkandung dalam tanah bertekstur kasar akan mengalami penguapan relative lebih cepat (rongga-rongga tanah lebih lebar, sangat mendukung terjadinya proses penguapan)

4.        Topografi
Dataran tinggi berkemungkinan besar mengalami kekeringan karena pada dataran tinggi memiliki variasi vegetasi yang kecil serta airtanah yang dalam.
5.        Vegetasi
Vegetasi berpengaruh pada proses-proses transpirasi yang berpengaruh pada masukan air pada suatu daerah
6.        Iklim
Fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation), contohnya, berkaitan erat dengan kekeringan di Indonesia. Pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau daripada musim hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan memiliki beberapa pola :
a)    Akhir musim kemarau mundur dari normal
b)   Awal masuk musim hujan mundur dari normal
c)    Curah hujan musim kemarau turun tajam dibanding normal deret hari kering semakin panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian Timur.
C.    Jenis –Jenis Kekeringan
1.      Kekeringan Alamiah
a.  Kekeringan Meteorologis      
   Kekeringan ini berasal dari kurangnya curah hujan dan didasarkan pada tingkat kekeringan relatif terhadap tingkat kekeringan normal atau rata–rata dan lamanya periode kering. Kekurangan curah hujan sendiri, tidak selalu menciptakan bahaya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis sebagai berikut:
1)        Kering: apabila curah hujan antara 70%-80% dari kondisi normal (curah hujan di bawah normal)
2)        Sangat kering: apabila curah hujan antara 50%-70% dari kondisi normal (curah hujan jauh di bawah normal)
3)        Amat sangat kering: apabila curah hujan di bawah 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh di bawah normal)
b.    Kekeringan Hidrologis
Kekeringan ini berkaitan dengan kekurangan pasokan air pemukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ketinggian muka air waduk, danau, dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ketinggian muka air sungai, danau, dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal kekeringan.  Salah satu dampaknya adalah kompetisi antara pemakai air dalam sistem–sistem penyimpanan air ini. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis sebagai berikut:
1)        Kering: apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran di bawah periode 5 tahunan
2)        Sangat kering: apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh di bawah periode 25 tahunan
3)        Amat sangat kering: apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh di bawah periode 50 tahunan
a.    Kekeringan Pertanian

Kekeringan ini berhubungan dengan kekurangan kandungan air di dalam tanah (lengas tanah) sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologist dan hidrologi.
Dampak dari kekeringan pertanian sulit untuk bisa diukur karena rumitnya pertumbuhan tanaman dan kemungkinan adanya faktor–faktor lain yang bisa mengurangi hasil seperti hama, alang–alang, tingkat kesuburan tanah yang rendah dan harga hasil tanaman yang rendah. Sebab lain kekeringan pertanian dikarenakan tidak disiplinnya jangka penanaman sehingga penanaman dilakukan kapanpun dan terjadinya kerusakan dalam jaringan pengairan/irigasi. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian sebagai berikut:
1)   Kering: apabila 1/4 daun kering dimulai pada ujung daun (terkena ringan s/d sedang)
2)   Sangat kering: apabila1/4 - 2/3 daun kering dimulai pada ujung daun (terkena berat)
3)   Amat sangat kering: apabila seluruh daun kering (puso)
b.    Kekeringan Sosial Ekonomi
Kekeringan ini berkaitan dengan berkurangnya pasokan komoditi ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari terjadinya kekeringan meteorologis, hidrologis, dan pertanian. Intensitas kekeringan sosial ekonomi dapat dilihat dari ketersediaan air minum atau air bersih sebagai berikut:
1.        Kekeringan Antropogenik
Kekeringan ini terjadi karena ketidakpatuhan pada aturan yang disebabkan:
a.  kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidakpatuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air,
b.  kerusakan kawasan tangkapan air, sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.
Intensitas kekeringan akibat ulah manusia terjadi apabila:
1)    Rawan                         : apabila penutupan tajuk 40% - 50%
2)    Sangat Rawan             : apabila penutupan tajuk 20% - 40%
3)    Amat sangat rawan     : apabila penutupan tajuk di DAS di bawah 20%
A.    Dampak kekeringan
1.      Kurangnya sumber air minum
2.      Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
3.      Kelaparan massal
4.      Timbul berbagai macam penyakit



















Refrensi


Comments

Popular posts from this blog

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) : PERSATUAN DAN KESATUAN NKRI

A.    MAKNA PERSATUAN KESATUAN BANGSA Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Sebuah Negara akan berdiri kokoh apabila masyarakatnya memiliki semangat persatuan dan kesatuan. Bagi bangsa Indonesia semangat persatuan dan kesatuan ditegaskan dalam Pancasila dan UUD 1945. Semangat persatuan dalam bernegara merupakan pengikat suatu Negara untuk dapat berdiri tegak selama-lamanya. Untuk tetap tegaknya persatuan dan kesatuan, maka Pancasila dan UUD 1945 dijadikan landasan dan arah perjuangan. Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa antara lain sebagai berikut. a.        Landasan Ideal Landasan idea adalah Pancasila, yaitu sila ke-3 “Persatuan Indonesia” yang terdiri dari 7 butir pengamalan Pancasila, yaitu sebagai berikut. Ø   Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa. Ø   Sanggup dan rela berk...

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) :ANCAMAN (Terhadap Negara Dalam Bhineka Tunggal Ika)

A.    LATAR BELAKANG Negara indonesia adalah negara yang mempunyai pesona alam yang indah dan unik, yaitu sebagai begara kepulauan terbesar di dunia.   Keanekaragaman bangsa indonesia merupakan sebuah potensi dan tantangan tersendiri. Disebut sebagai potensi, karena membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi indonesia dan investor asing untuk menanamkan modalnya di indonesia. Selain itu, kebhinekaan bangsa indonesia juga merupaka sebuah tantangan bahkan amcaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk indonesia mudah berbeda pendapat dan mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit sehingga sewaktu-waktu bisa ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua warga harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah persatuan bangsa. B.    ANCAMAN TERH...

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : ZAKAT (pengertian, syarat, rukun, tujuan, jenis-jenis)

A.     PENGERTIAN ZAKAT Zakat menurut bahasa artinya bersih, bertambah (ziyadah), dan terpuji. Jika di ucapkan, zaka al-zar, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah, tumbuh dan bertambah jika diberkati.kata ini juga sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci). Allah SWT berfirman Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103. “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS At-Taubah 103) Zakat menurut istilah agama islam artinya sejumlah / kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat. Hukumnya zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima, yaitu fardhu ‘ain atas tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriyah. B.     ...